Bab 397
Apalagi mengenai kecelakaan orang tuaku. Aku sudah lama meragukannya.
"Nggak ada."Robbert langsung menyangkal,"Aku hanya berbicara seperti itu. Kamu jangan berpikiran yang nggak-nggak...Aku hanya merasa kamu seharusnya lebih fokus...pada pekerjaanmu dan masa depan...dengan Mario."
Suara Robbert semakin berat, sementara perawat yang ada di sampingnya mendekat untuk mencegahnya berbicara lebih lama, tetapi Robbert menghalanginya dengan isyarat tangan, sehingga perawat itu hanya bisa berkata, "Maksimal satu menit lagi."
Aku tahu betapa seriusnya kondisi Robbert. Meskipun hatiku sangat ingin memahami semuanya, aku tetap mengutamakan kesehatan tubuhnya. "Om, kita bisa bicarakan ini lain kali. Om harus istirahat dulu."
Namun, dia tetap menggenggam tanganku dan enggan melepaskannya. "Chloe, janjilah pada om."
Kata-katanya membuat hatiku terasa berat. Dia sangat terobsesi dengan hal ini, yang semakin membuatku merasa bahwa kecelakaan orang tuaku menyimpan sebuah misteri.
Namun, aku tahu dia ti

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link