Bab 463
Sejak berpisah dengan Reynard, aku belum pernah sedekat ini atau bahkan menatap matanya secara langsung.
Kini dia berada tepat di depan mataku dan terluka parah.
Dia pasti terluka karena memeluk dan melindungiku saat mobil kami terbalik.
"Reynard, katakan sesuatu," desakku.
Tidak ada gunanya jika aku yang bicara. Mendengarku bicara hanya akan membuatnya makin ingin tidur.
"Katakan ... apa?" bisiknya.
"Apa saja. Kamu bisa cerita gimana perasaanmu setelah kita putus atau tentang Ivy. Oh iya, kamu juga bisa cerita kamu ke mana saja waktu menghilang beberapa waktu lalu," balasku, memberinya beberapa ide.
Dia hanya diam, jadi kukira dia tertidur. Saat aku hendak memanggilnya lagi, dia tiba-tiba berkata, "Chloe, aku benar-benar mencintaimu."
Aku hanya menahan napas dan memandangi wajahnya yang pucat karena kehilangan darah, tidak mengatakan apa-apa.
"Kamu satu-satunya wanita yang pernah kucintai. Sejak bertemu kamu ... wanita lain nggak spesial lagi di mataku. Aku nggak memandang mereka seba

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link