Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 478

Aku menelepon Mario di dalam mobil. Kali ini, tidak butuh lama baginya untuk menjawab, "Halo." "Kamu di mana?" tanyaku blak-blakan. Mario terdiam beberapa detik, lalu bertanya balik, "Kamu sudah pulang?" Kata-katanya membuat tenggorokanku tercekat. Dialah yang membuatku harus pulang lebih awal. "Ya, kamu di mana sekarang? Aku mau ketemu." Nada bicaraku sedikit kasar dan penuh amarah. "Kamu pulang ke apartemen dulu, aku akan menemuimu nanti," kata Mario. Aku memejamkan mataku sejenak. Kemudian, aku berucap dengan penuh penekanan, "Mario, apa kamu nggak mengerti maksudku? Aku bilang, aku ingin bertemu denganmu!" "Aku di rumah, sama Alice juga," jawab Mario. Kata-kata terakhirnya membuatku mengerti bahwa dia tidak berharap aku pergi ke tempatnya. Dia tidak ingin Alice melihat kami bertengkar. Selain harus mempertimbangkan kondisi Alice yang belum kuat menahan stres, kehadirannya sendiri juga membuatku tidak leluasa untuk bicara dengan Mario. Aku tidak lagi memaksa. "Oke, aku tunggu kedata

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.