Bab 580
"Dia nggak berani bicara!"
Seiring dengan terdengarnya suara Max, ruangan yang gelap tiba-tiba menjadi terang.
Aku melihat Max berdiri tidak jauh dari kami, dengan senyum dingin dan kejam di wajahnya.
Dugaanku benar. Dia sudah mengantisipasi semuanya dengan baik. Kami tidak mungkin bisa kabur semudah itu.
Percobaan melarikan diri ini pasti sudah memancing amarahnya.
Tanpa pikir panjang, aku langsung menarik orang yang menggandengku ke belakang, lalu berdiri di depannya untuk melindungi dia.
Max berkata, "Klein, apa kamu jadi selemah itu sekarang hingga harus dilindungi seorang wanita?"
Klein?
Apa dia sedang memanggil Mario?
Namun, di mana Mario?
Saat itu, orang yang kulindungi maju selangkah. Suaranya yang sangat kukenal terdengar di telingaku. Aku sontak menoleh dengan kaget. Ternyata, orang yang berdiri di belakang dan menggenggam tanganku adalah Mario.
Kenapa bisa jadi dirinya?
Bukankah Michael yang menggandengku pergi?
Aku menatap Mario dengan bingung, tetapi dia hanya memandang Ma

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link