Bab 612
Mario!
Mario!
Aku juga ingin menyerukan namanya, tetapi rasanya tenggorokanku seperti dicekik oleh sebuah tangan besar sehingga aku tidak bisa bersuara sedikit pun.
Aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk bangkit dan melihat keadaan Mario.
"Mario, Mario, kamu kenapa? Katakan sesuatu, Mario!" Sambil berseru, Hera memeluk Mario dan menggoyang tubuhnya.
Mario tetap diam dan tidak bergerak. Aku belum pernah melihatnya setenang ini. Bahkan saat kami tidur bersama, dia sangat mudah terbangun. Jangankan membangunkannya, aku bergerak sedikit saja dia pasti akan merasakannya dan berkata pelan, "Jangan gerak-gerak."
Namun, sekarang dia sama sekali tidak bereaksi saat dipanggil Hera.
Ada apa dengannya?
"Brown, cepat panggil ambulans! Panggil ambulans!" seru Hera pada Brown sambil menangis.
Mendengar Hera menyebut kata ambulans, sarafku yang mati rasa seketika terbangun. Sebuah pemikiran menakutkan melintas di kepalaku. Akhirnya, tubuhku sedikit lebih bertenaga. Aku berusaha untuk duduk, lalu mer

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link