Bab 652
Andrew menatap Nico, lalu menjawab, "Di hotel. Aku hanya ke sini untuk menemuimu sebentar."
Freya menghela napas lega. "Om sudah pesan hotel? Kalau belum, aku ... "
"Nggak perlu," potong Andrew. "Duduklah, kalian berdua. Kita bicara."
Nada senioritas terdengar jelas darinya, padahal dia hanya lebih tua satu tahun dari Freya.
Nico memahami situasi ini. Dia duduk sambil menggenggam tangan Freya, lalu berinisiatif memulai pembicaraan, "Aku dan Freya pacaran serius dengan tujuan untuk menikah."
"Apa dia setuju untuk menikah denganmu?" tanya Andrew dengan lugas.
Nico menatap Freya dan menjawab, "Belum."
Freya segera menimpali, "Aku sudah menyukainya sejak sekolah. Selama dia melamarku, aku pasti akan menerima."
Andrew tidak bicara. Wajah dinginnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tetapi sangat mengintimidasi.
"Pak Andrew nggak perlu khawatir. Asalkan Freya setuju, aku akan segera mengunjungi orang tuanya," ucap Nico.
Freya bisa merasakan ketegangan Nico. Andai dia tahu akhirnya akan sepe

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link