Bab 65
Aku menoleh ke arahnya, menatap matanya yang gelap, tiba-tiba aku kehilangan percaya diri.
Aku membuang muka dan melangkah lebih cepat. "Bukan apa-apa. Aku cuma nggak mau orang lain berpikiran macam-macam."
"Oh." Dia hanya menanggapi dengan satu kata ini, membuatku bertanya-tanya.
Aku tetap tidak bertanya. Kami sama-sama sudah dewasa dan harus tahu batasan.
Dan dia tidak tampak seperti orang yang suka bicara macam-macam.
Selanjutnya, tidak ada pembicaraan lagi antara Mario dan aku. Rasanya agak canggung. Akhirnya, aku yang mencairkan suasana dengan bertanya, "Paling cepat berapa lama sampai semua lampu beres?"
Mario menjawab, "Sulit diperkirakan."
Aku terdiam.
Memikirkan perjanjianku dengan Reynard, aku berkata, "Dua puluh hari harus selesai."
Mario menatapku. Kupikir dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku hanya mendengar suara gumaman darinya.
Artinya, dia setuju?
Setelah semua itu, tidak ada lagi yang bisa dibicarakan. Aku bisa saja bertanya tentang pemilik rumah sewanya, tetapi ak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link