Bab 725

Harold-lah yang sudah mencelakai dan menyakitinya. Aku akan mengingat ini baik-baik. Aku berhenti dan bersandar di dada Mario dengan napas terengah-engah. Rasanya sangat menyenangkan bisa bermain-main dengannya. Memikirkan bahwa dia adalah pasien yang terluka berat dan harus berpura-pura koma, aku bertanya lagi, "Sampai kapan kamu mau pura-pura koma?" "Nggak pura-pura lagi, sekarang aku sudah bangun, 'kan?" ucap Mario, membuatku tertawa. "Kamu hanya mempermainkan mereka!" Sorot mata Mario bertambah gelap. "Kalau aku nggak punya hal yang lebih penting untuk dilakukan, aku pasti menemani mereka bermain dengan baik." Nada bicaranya sangat tenang, tetapi kata-katanya penuh dengan ancaman. Dia menyebutnya bermain, tetapi apa yang dia lakukan adalah mempertaruhkan nyawanya, seperti halnya dengan Darcy. "Aku sudah ketemu Darcy." Aku lantas menceritakan keadaan Darcy padanya. Mario tidak berkata apa-apa, tetapi aku merasakan suasana hatinya menjadi lebih muram. "Freya bilang dia pernah merawat