Bab 789
"Aku percaya kamu juga nggak akan sebodoh itu." Meski Freya terus menggodaku, dia juga mendukungku.
Aku dan Freya tiba di aula pesta. Gerald mengenakan jubah panjang berwarna ungu keemasan. Dia tertawa gembira saat menerima hadiah dan ucapan selamat ulang tahun dari orang-orang.
Melihat hadiahku, matanya sontak berbinar. "Hadiah ini istimewa, aku suka."
Aku jadi malu mendengar kata-katanya.
Jelas-jelas ibu Reynard juga memberinya lukisan kaligrafi, bagaimana hadiahku bisa menjadi istimewa?
Harus diakui, pria tua yang sudah mencicipi asam garam kehidupan memang pintar bicara. Dia membuat orang yang memberinya hadiah merasa senang.
"Freya, mana Profesor Nico? Kenapa dia nggak datang?" tanya Gerald.
Freya diam-diam menyenggolku. Aku segera berkata, "Kakek Gerald, aku nggak membiarkannya datang karena aku kangen Kakek. Aku ingin bertemu Kakek."
Mana mungkin pria tua itu tidak mengerti maksud ucapanku? Kehadiranku tidak memengaruhi Nico. Bagaimanapun, tidak ada batasan jumlah orang yang bol

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link