Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 39

Bahkan Karen tanpa sadar menggigil. Dia menatap Harvey dengan bingung, tetapi melihat sorot mata pria itu lebih dingin dari sebelumnya. Apa dia ada salah bicara? Saat berikutnya, kecepatan mobil tiba-tiba meningkat dan suara dingin pria itu terdengar. "Sandi memang sangat hebat." Sandi yang legendaris memiliki kepribadian yang dingin dan kejam. Karen merasa bingung lagi, "Kamu ... kenapa?" Raut wajah Harvey dingin dan dia tetap diam, tetapi dering ponsel Karen yang mendadak mengacaukan suasana dingin di dalam mobil. Karen mengeluarkan ponselnya. Saat melihat nama penelepon, sorot mata Karen menjadi muram. Manda. Untuk apa dia menelepon? Setelah ragu sejenak, Karen menjawab panggilan dan berkata dengan dingin, "Ada apa?" Manda di ujung telepon tidak peduli dengan sikap Karen, malah berkata dengan nada ramah, "Karen, kapan kamu akan pulang?" Karen mengerutkan kening, mereka belum menyerah untuk menikahkannya dengan putra Presdir Andri? Raut wajahnya dingin dan dia berkata dengan tenang,

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.