Bab 69
Belum sempat Kenny menjawab, Jansen sudah melangkah maju. Alisnya sedikit bergerak, dan seketika, aura nakal mengalir dari dirinya.
Terutama anting berlian biru di cuping telinganya, membuatnya tampak mencolok di bawah cahaya lampu. Jansen menyeringai nakal sambil menatap Kenny, langsung mewakili Kenny untuk menjawab.
"Ini sudah pasti harus pilih tantangan, dong."
Orang-orang lainnya pun langsung bersorak.
Kenny tersenyum tipis dan akhirnya mengangguk. "Baiklah, kita terima tantangan."
Melihatnya setuju tanpa ragu, Medusa lalu segera menepuk meja sambil tersenyum lebar kepada teman-temannya. Dengan semangat yang membara di matanya, dia berseru, "Saudara sekalian, cepat pikirkan sesuatu!"
Jansen menjentikkan jarinya. "Aku sudah punya ide!" Wajahnya yang penuh aura bandel menampilkan senyum licik.
Orang-orang lainnya pun tahu bahwa Jansen adalah yang paling banyak akalnya. Mereka semua menatapnya penuh antusias.
Medusa tak sabar dan mendesaknya, "Jangan jual mahal, cepat bilang sama aku!

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link