Bab 98
Wajah Yuri penuh dengan senyuman. "Menurutku pasti akan berhasil."
Herman memandang Yuri dengan bangga. "Solusimu bagus."
Selama bisa mengendalikan Karen, sebidang tanah itu pasti akan didapatkan dengan mudah.
Ketiganya saling berpandangan, senyum penuh perhitungan mengembang di wajah mereka.
Mata Yuri dipenuhi kebencian.
Yuri akan membalas dua kali lipat atas penghinaan yang dideritanya di bar hari itu.
Bukankah Karen suka bermain dengan pria-pria itu?
Kali ini, dia akan membantu Karen, si wanita jalang itu!
...
Pada saat ini.
Di Vila Soloni, Karen sedang meringkuk di sofa kamarnya sambil menonton video.
"Ah!"
Karen mengusap hidungnya dengan jari telunjuk, lalu melihat ke arah jendela.
Karen sedikit mengerutkan kening. Jendelanya tertutup, kenapa dirinya tiba-tiba bersin tanpa alasan?
Dia menggelengkan kepalanya sedikit dan terus menonton video.
Ini adalah video drama pendek tentang seorang pacar yang marah karena pacarnya menolak duduk di sebelahnya.
Karen melihat kata-kata yang ditu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link