Bab 78
Leonardo menatapnya dengan wajah penuh senyum nakal.
"Kenapa? Nggak tega, ya?"
Kaira tidak merespons.
Sesaat kemudian, dia dengan tegas mengerlingkan mata.
Seorang perawat berkata, "Aku antar kalian ke kamar rawat dulu, ya? Nanti di sana kalian bisa lanjut bertengkar mesra."
Kaira terus menjelaskan bahwa mereka tidak punya hubungan apa-apa, sementara Leonardo bersikeras bahwa mereka punya. Kalau bukan karena Leonardo baru saja menjalani operasi, mungkin dia sudah dipukul Kaira habis-habisan.
...
Mike meletakkan ponselnya dengan wajah muram.
Nico, yang duduk di kursi penumpang depan, langsung menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan seketika menunjukkan tanda waspada.
Mike perlahan membuka mulut.
"Kembali ke kantor."
Sopir tiba-tiba bertanya, "Nggak tunggu Nona Kaira? Bukankah Tuan sengaja datang lebih awal untuk tunggu Nona Kaira? Kalau kita pergi sebelum dia sampai ...."
Nico yang duduk di samping hampir kehilangan akal saat mendengar ucapan si sopir. Dia berusaha mati-matian

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link