Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 93

Setelah sekian lama, Kaira mengetik sebuah paragraf di ponselnya dengan mantap. [Aku nggak mau menyerah begitu saja. Setidaknya aku harus menjelaskan kesalahpahaman di antara kita.] Lydia: [Oke, dasar keras kepala.] Meskipun mengatakan hal itu, Lydia langsung mengirimkan pesan lain. Lydia: [Aku akan memikirkan cara lain untukmu.] Kaira meletakkan ponsel dan terlihat agak murung. Leonardo menyadarinya dan agak khawatir. "Ada apa denganmu?" "Aku penasaran berapa hari kakimu akan sembuh?" "Kamu kasihan padaku?" "Aku khawatir kamu akan memerasku kalau nggak kunjung sembuh." "Hah, kamu sudah menyadari semua ini!" Kaira tertawa marah dan langsung memelototinya. - Malam hari. Hanya lampu di kantor CEO yang masih menyala. Nico terus menunggu tanpa beranjak dari tempat kerjanya. Ponsel bergetar. Dia melirik ke arah pesan tersebut dan ternyata ibunya yang menelepon. Dia ragu sejenak sebelum menjawab panggilan. "Halo?" "Akhir pekan ini ada waktu nggak? Bibi Liana ingin memperkenalkanmu pada seora

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.