Bab 12
Aku melihat Arthur membolak-balikkan CV-ku dengan gugup.
Dia hanya terdiam selama beberapa detik, tapi aku merasa beberapa detik ini sangat lama seperti berabad-abad.
Ruang rapat ini sangat sunyi sampai hanya bisa terdengar suara dengungan AC dan detak jantungku sendiri.
"Posisi asisten pemasaran membutuhkan pekerjaan dasar, tapi juga sedikit rumit. Butuh keterampilan dan kesabaran yang besar."
Dia mendongak, lalu menatapku dengan tenang.
"Gajinya mungkin nggak setinggi pekerjaanmu sebelum ini, apakah kamu bisa terima hal ini?"
"Bisa!" jawabku tanpa ragu. "Sekarang aku sangat butuh pekerjaan dan kesempatan untuk memulai kembali. Tugas-tugas dasar sama sekali nggak masalah, aku punya kesabaran dan bersedia untuk belajar. Adapun untuk gaji ... aku bisa menerima standar gaji perusahaan."
Harga diri tidak penting jika dibandingkan dengan bertahan hidup.
Arthur menatapku dengan tatapan yang dalam selama beberapa saat, lalu mengangguk kecil dan menutup CV-ku.
"Baik."
Pria itu berdiri, lalu m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link