Bab 154
Saat Nindi mendengar bagian akhir dari kalimat itu, dia menggigit bibirnya dan berkata, "Masalah ini terjadi karena aku, aku nggak akan menghindari tanggung jawab."
Dia tidak akan langsung melempar semua kesalahan kepada Cakra.
Hal seperti menusuk seseorang dari belakang, dia tidak sanggup melakukannya.
"Nindi, jangan keras kepala lagi. Dengarkan nasihat Kakak, pulanglah. Aku jamin kamu nggak akan kenapa-kenapa."
"Kalau Kakak cuma mau bicara soal ini, lebih baik jangan bicara lagi."
Nindi langsung menutup telepon. Dia tidak akan melakukan apa yang disarankan kakaknya.
Nando melihat telepon yang terputus, lalu menghela napas.
Leo yang ada di samping nya bertanya,"Bagaimana, apakah dia setuju?"
"Nggak setuju."
"Apa Nindi sudah gila? Dia nggak mungkin bisa menyelesaikan masalah Yanuar, dan dia juga akan dihabisi keluarga Gunawan."
Nando juga tahu betapa seriusnya masalah ini.
Dia melihat ke arah Leo,"Pokoknya atur dokter terbaik, juga perawat untuk jaga Yanuar, coba buat dia senang, janga

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link