Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 267

Setelah Nindi pergi, Sania mengingat kejadian tadi di mana dirinya dihina habis-habisan. Dia menangis dengan penuh amarah. Nindi wanita jalang itu! Sania sangat menyesal tidak mendorong Nindi tadi. Sekarang dia malah harus menanggung risiko karena ada bukti yang tersisa. Saat Sania semakin kesal, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah telepon dari Kak Leo. "Sania, aku sudah sampai di kampus, mau bicara denganmu sebentar. Kamu di mana?" Sania menangis dan menjawab, "Kak Leo, aku di atap. Tadi Nindi ajak aku bertemu di atap, dia ingin bunuh aku. Aku hampir mati ketakutan!" "Aku akan ke sana sekarang." Setelah menutup telepon, Sania dengan sengaja membuat dirinya terlihat lebih menyedihkan untuk menarik simpati Kak Leo. Nindi berjalan santai menuruni tangga. Namun, ketika dia baru saja sampai di lantai satu, dia melihat Leo berlari dengan tergesa-gesa ke arahnya, seolah-olah sangat khawatir. Nindi mengangkat alisnya. Dia tidak menyangka bahwa penyelamat perempuan licik itu akan datang

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.