Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 375

Nindi terdiam sejenak. Suara Darren terdengar dari seberang telepon. "Nindi, kamu nggak boleh datang ke rumah sakit. Semuanya gara-gara kamu, Nando sama Leo jadi seperti ini. Kalau kamu sampai datang, itu artinya kamu nggak punya malu!" Candra begitu cemas hingga bibirnya bergetar. "Bos Besar, kok bisa kamu bilang seperti itu?" "Memangnya aku salah bicara? Nando masuk UGD itu karena siapa?" "Tapi ini keinginan Bos Nando. Orang yang paling ingin dia lihat sekarang itu Nona Besar. Itu adalah keinginannya, kamu nggak bisa melarangnya!" Candra memegang ponsel dengan nada memohon, "Nona Besar!" "Aku nggak bilang mau ke rumah sakit. Dia cuma kehilangan banyak darah, dia nggak bakal mati." Nindi bukan orang bodoh. Dia tidak akan langsung berlari ke rumah sakit hanya karena trik murahan seperti itu. Dia juga sendirian saat dia meninggal di kehidupan sebelumnya. Sementara saudara-saudaranya yang baik itu semuanya berada di sisi Sania. Nindi langsung menutup telepon. Candra langsung merasa lemah

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.