Bab 383
Nindi menatap Sania, hatinya tersenyum sinis.
Apakah dia mau meraih cabang yang lebih tinggi setelah melihat ke arah Mario?
Nindi sengaja jaga jarak dari Sania. "Aku nggak terlalu akrab sama kamu juga."
Sania sontak terdiam, terlihat sedih dan kecewa. "Kak Nindi, kita tumbuh bareng di keluarga Lesmana sejak kecil. Meski aku cuma anak angkat dan kamu nggak suka aku, kuanggap kamu sebagai saudara perempuanku, kok."
Nindi menyeringai. 'Ah, dia mulai berakting lagi.'
Menyebalkan, selalu pakai cara yang sama.
Sania menjual kesedihannya, lalu melihat pada Mario. "Pak Cakra, maaf membuatmu tertawa, Kak Nindi selalu berpikir kalau aku akan rebut kakaknya, tapi aku benar-benar nggak maksud begitu."
Mario mengernyit. "Karena Nindi nggak suka kamu, ada baiknya kamu mengerti dan nggak hadir di hadapannya."
Kakak iparnya jelas tidak suka wanita ini.
Dia juga tidak suka.
Sania agak tertegun, tidak mengira Mario akan bicara seperti itu.
'Sial, apa semua pria ini nggak suka gadis lemah dan suka pura-p

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link