Bab 452
Selama ini, satu-satunya pelajaran berharga yang ia dapatkan adalah berbuat baik kepada keluarga Lesmana seperti menyakiti dirinya sendiri.
Brando berdiri seorang diri di dalam kantor, emosinya meledak dan ia menendang meja. "Nindi, ini semua gara-gara kamu! Jangan salahkan kalau aku menghalangi jalanmu!"
Di aula luar.
Nindi tampak sibuk berlatih dengan anggota Tim E-Sportnya. Ia bahkan tidak menyadari kepergian Brando.
Selesai berlatih, ia menerima pesan dari Cakra, 'Aku sudah ada di depan gerbang kampus. Kalau kamu sudah selesai, keluar gih.'
Tiba-tiba, Nindi merasa gugup.
Sambil membawa tasnya, ia berjalan menuju gerbang kampus, dan secara kebetulan ia melihat mobil Cakra terparkir di tepi jalan.
Tanpa sadar, ia menyelipkan rambut ke samping telinganya sebelum akhirnya berjalan mendekat dan masuk ke dalam mobil.
"Nah."
Cakra menyerahkan sebuket bunga kepada Nindi. Nindi tampak sangat terkejut, lalu dengan sigap meraih bunga itu dan memeluknya erat. "Makasih."
"Kenapa kaget begitu?"

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link