Bab 694
Dia menatap Sania dan Witan. "Kebetulan, ada yang mau kubicarakan sama kalian."
"Kak Darren, aku juga mau ngomong sesuatu. Dokter bilang wajah Sania mungkin bakal ada bekasnya, jadi Nindi harus tanggung jawab sepenuhnya," ucap Witan.
Wajah Sania yang terbalut perban tampak sangat memprihatinkan, seperti wajah seseorang yang mengalami kerusakan parah
Sania berkata dengan terisak. "Kak Darren, aku masih ada syuting iklan dan promosi buat perusahaan. Kalau wajahku sampai rusak, yang rugi juga perusahaan kita."
Intinya, kali ini dia tidak akan membiarkan Nindi lolos begitu saja!
"Kak Darren, Nindi harus minta maaf ke Sania!" ucap Witan.
Darren terduduk di sofa dan berkata, "Hmm, memang harusnya minta maaf dulu sih!"
Sekilas kebahagiaan terpancar di sorot mata Witan, dia segera meminta pelayan untuk memanggil Nindi turun ke lantai bawah.
Nindi telah lama menunggu. Ketika turun ke lantai bawah, dia mendapati wajah Sania yang bengkak seperti babi, dia pun tersenyum tipis. "Gaya ini juga cocok

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link