Bab 744
Nindi menatap Nando dengan dingin, "Kalau saja kalian bisa lebih cepat lihat siapa Sania sebenarnya, bukankah kalian juga bisa menyadari ada yang janggal pada dirinya sejak awal?"
Nando merasa dadanya sesak, sampai-sampai sulit bernapas.
Ya, Nindi memang benar.
Dia langsung berlutut ke tanah, "Ya, ini semua salahku. Salah kami semua, oke? Sekarang kamu lihat sendiri, kami seperti orang bodoh yang menyesal setengah mati. Apa sekarang kamu sudah puas??
Mata Nindi mulai memerah.
Dadanya terasa sesak hingga sulit bernapas.
Dia menengadah menatap langit, menahan air matanya agar tidak jatuh. Kemudian, dia kembali memandang mereka dan berkata, "Nggak cukup."
Karena di kehidupan sebelumnya, dia meninggal dengan tragis akibat semua ini.
Bisa ditebak, di masa lalu. Sania dan ayahnya bersekongkol untuk menipu dan mempermalukan keluarga Lesmana habis-habisan, seakan mereka begitu dungu.
Namun, di kehidupan ini, Nindi telah berjuang untuk mengungkap semuanya.
Nando berkata dengan terisak, "Lalu …

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link