Bab 10
Jarvis mendengar teriakan dari luar saat berada dalam kamar mandi.
Setelah keluar dia bertanya dengan santai sambil mengeringkan rambut.
"Ada yang telepon?"
Ekspresi Elina tampak agak tegang, tetapi dia buru-buru menyangkal.
"Cuma penipuan, aku memarahinya dan langsung kututup teleponnya."
Jarvis mengangguk, lalu mengambil pakaiannya di sofa untuk berganti.
Melihat gerakan Jarvis, Elina merasa cemas dan segera meraih tangannya.
"Lusa hari pernikahan kita, apa hari ini kamu nggak tinggal?"
Kekesalan terpampang pada ekspresi Jarvis, suaranya menjadi dingin.
"Dari awal aku sudah bilang kita cuma sandiwara. Kamu nggak paham apa arti pernikahan kontrak? Lepaskan!"
Melihat ekspresi Jarvis yang tiba-tiba berubah, Elina terkejut dan segera melepaskan tangannya.
"Aku paham, maafkan aku Pak Jarvis …"
Setelah berganti pakaian, Jarvis mengambil ponselnya dan langsung keluar.
Dia melangkahkan kaki ke mobil dan meminta sopirnya untuk pulang ke rumah.
Jam tangannya menunjukkan tepat pukul delapan, di

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link