Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 15

Baru sekarang Lizania sadar, tadi dia kurang menjaga sikapnya. Pintu ruang privat tertutup, suara musik di koridor langsung teredam. Lizania menarik lengan Bryan, matanya berlinang air mata. "Ayah ...." "Liza, hari ini kita datang untuk apa?" tanya Bryan padanya. "Membawa Ayah bertemu pacarku ...." Bryan mengangguk. "Kamu ceritakan padaku, bagaimana kamu kenal dengan Andre?" Nada Lizania terdengar ragu. "Hanya ... diperkenalkan teman." "Plak!" Aku kaget. Lizania menutupi wajahnya, menatap Bryan dengan tak percaya. "Ayah! Apa yang Ayah lakukan!" "Apa harus aku yang tanya padamu! Lizania! Selama bertahun-tahun, bagaimana aku mengajarimu! Bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini!" Bryan marah, dadanya naik turun, menunjuk hidung Lizania sambil menahan emosi. "Selama bertahun-tahun! Hanya kamu satu-satunya anak perempuanku! Susah payah aku besarkan kamu, di mana rasa malumu! Hah? Etika dan kehormatanmu di mana!" "Kalau bukan karena menjaga muka keluargamu, aku nggak peduli dengan waja

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.