Bab 1625
"Bagaimana aku bisa menyalahkanmu atas hal ini?" Sheryl dengan cepat memegangi tangan Rebecca dan menghiburnya, "Lagi pula, kita telah meremehkan kebrutalan Catherine, atau lebih tepatnya, kita seharusnya tidak memberinya kesempatan sejak awal."
Raut kesal terlihat di wajah Rebecca. “Aku hanya tidak tahu kenapa Matthew pergi tanpa mengatakan apa-apa. Mungkinkah Catherine telah menipunya untuk pergi?”
"Itu mungkin." Setelah mendengarnya, Sheryl memelototi Titus. “Kalian berhubungan dengan Catherine sejak awal. Matthew sangat polos, tapi Catherine licik. Matthew bisa saja ditipu olehnya.”
“Sherry, sekarang bukan waktunya untuk bertengkar. Ayo, kita cari Matthew dulu,” ujar Titus dengan suara rendah. Bahkan, tubuhnya diturunkan.
Rebecca menggigit bibirnya. "Aku khawatir Catherine akan menyangkalnya."
Terpancing oleh kata-kata Rebecca, Sheryl berkata dengan marah, “Jika dia menyangkalnya, aku akan menemui Menteri Snow. Tapi, jika dia tidak mau berurusan dengan Catherine dan Shaun, aku

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link