Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 891

Setelah mendengar pelayan itu masuk, Bai Tingxin berbalik untuk melihatnya dan berteriak dengan dingin, "Keluar!" "Baik..baik!" Pelayan dengan cepat meletakkan mangkuk sup dan meninggalkan ruang tamu. Hanya Qin Lianyi dan Bai Tingxin yang tersisa di ruang tamu besar. "Lianyi, bangun!" ucap Bai Tingxin. "Tidak!" Qin Lianyi mabuk, tapi dia masih bisa meneriakkan kata itu dengan jelas. "Hentikan sekarang. Minum supnya dulu." Bi Tingxin sangat sabar sehingga bawahannya akan terkejut jika mereka melihatnya seperti ini. Dia tidak pernah ingin membuka hatinya kepada siapa pun, apalagi membujuk wanita seperti ini. Qin Lianyi adalah satu-satunya pengecualian. "Bai Tingxin ... Apa yang harus kulakukan? Sepertinya ... sepertinya aku menyukaimu ... Uh ... Semakin banyak ..." gumam Qin Lianyi. Qin LIanyi tahu dia berbicara dengan mabuk, tetapi dia merasa seolah-olah ada kepedihan yang keras di hatinya. "Jika kau benar-benar menyukaiku, mengapa kau pergi ke pertunjukan itu dan mengam

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.