Bab 175
Tatapan Bernard dipenuhi kilatan membunuh yang begitu kuat, seolah bisa menembus apa pun.
...
Di sisi lain.
Di pinggiran timur kota, sebuah rumah tua yang sudah lama terbengkalai dipenuhi aroma lembap dan busuk.
Bernard dan Christian memimpin tim kecil, diam-diam mengepung tempat itu.
Menurut intel Christian, Delano bersembunyi di sini.
"Mulai!" Begitu perintah keluar, beberapa orang langsung mendobrak pintu.
Rumah itu kosong, penuh debu, jelas sudah lama tidak dihuni.
Namun, di sudut ruangan, satu set teko teh tersusun rapi di atas meja kayu tua.
Christian mendekat, menyentuh permukaan teko.
"Masih hangat." Keningnya berkerut. "Baru saja pergi. Cepat, berpencar dan kejar!"
Belum sempat bergerak, aroma darah yang samar mulai tercium.
Bernard mengerutkan hidung, wajahnya berubah. "Tunggu!"
Mereka mengikuti bau itu, menuju pintu kecil di belakang rumah, pintu menuju ruang bawah tanah.
Pintu itu ditendang keras.
Aroma busuk dan amis langsung menyergap, membuat orang nyaris muntah.
Cahaya

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link