Bab 209
Seluruh tubuh Bernard menegang, seperti busur yang ditarik sepenuhnya.
Sedetik berikutnya, tubuhnya melesat ke depan, kecepatannya luar biasa, hampir seperti bayangan samar.
"Brakk!"
Tepat saat pot bunga terjatuh, sebuah kekuatan luar biasa yang membuat orang pusing tiba-tiba merengkuh Sania, membawanya berputar ke samping dua hingga tiga langkah.
Suara pecahan pot yang menusuk telinga terdengar. Pot bunga itu pecah tepat di tempat dia berdiri sebelumnya, tanah dan pecahan porselen beterbangan ke mana-mana.
Kepala Sania seperti berdengung, hingga suara keras itu membuatnya tersadar kembali.
Dia dipeluk dalam keadaan bingung, tubuhnya agak lemas. Pelukan itu kokoh dan kuat, dengan aroma segar yang bersih.
Dia segera mendongak, ingin melihat jelas siapa yang menolongnya, ingin mengucapkan, "Terima kasih, kamu nggak apa-apa?"
Namun, pria itu sudah melepaskannya, dan melangkah cepat ke depan.
Dia membelakangi Sania, tangan kanannya tanpa sadar menarik ujung topinya, begitu rendah sehingga

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link