Bab 232
"Kak Riko! Ada orang mengejar ke mari! Cepat pergi!" Teriakan Sarah sangat keras.
Harapan, seperti cahaya menyilaukan, tiba-tiba menerangi keputusasaan Sania.
"Sarah!" Sania mengulurkan tangan yang agak gemetar, diam-diam memohon pertolongan.
"Tolong aku," pikir Sania.
Tatapan Sarah bertemu dengan matanya, hanya satu detik.
Di dalamnya tidak ada sedikit pun kehangatan, hanya kehampaan yang membuat hati Sania dingin.
Lalu, Sarah berbalik, tangannya memegang gagang pintu, menarik pintu lebih lebar, ekspresi di wajahnya sedingin sebongkah es.
Dia bukan datang untuk menyelamatkan Sania, melainkan membuka jalan untuk Riko.
Tanpa ragu sedikit pun, lengan Riko yang melingkar di pinggang Sania tiba-tiba mengencang.
Pria itu mendengus pelan, lalu mengangkat Sania secara horizontal, sama sekali tanpa kesulitan, seakan tubuh wanita itu seringan bulu.
Dia bergerak dengan sangat cepat, menerobos keluar pintu, dan tiba di depan dua mobil mewah berwarna hitam di depan rumah kecil itu.
Dia mendorong S

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link