Bab 300
"Maaf, maaf ... " Bernard terus mengulang-ulang. "Aku gagal melindungimu ... aku kehilanganmu lagi."
Matanya memerah, tubuh tinggi besarnya bergetar karena emosi yang meluap.
Air mata Sania langsung mengalir deras, dan dia memeluk Bernard dengan erat, jari-jarinya mencengkeram kuat hingga memucat.
Tiba-tiba, Bernard menarik tubuhnya menjauh sedikit.
Tatapannya panik menyapu tubuh Sania sambil bertanya, "Kamu terluka? Ada yang sakit?"
"Nggak ada." Sania menggeleng pelan, penuh rasa tertekan.
Namun, pandangan Bernard tiba-tiba terpaku.
Bibir Sania yang terluka, lehernya yang penuh bekas merah mencolok, membuat pupil mata Bernard menyempit tajam.
Ini apa?
Pakaiannya pun sudah ganti.
Di pergelangan tangannya, terlihat jelas bekas ikatan yang masih merah.
Semua jejak itu ...
Amarah dalam diri Bernard langsung menyala, nyaris membakar habis akal sehatnya.
Sorot mata yang menyimpan sisi gelap mulai muncul, dia mulai ... kehilangan kendali.
Dengan suara yang keluar dari sela gigi, dia bertanya

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link