Bab 46
Dia menoleh, menatap pria itu sambil mengernyit.
"Bernard, apa yang kamu lakukan?"
Bernard menatapnya, aroma alkohol bercampur dengan kemarahan menyapu wajahnya.
"Jauhi Riko, dia bukan orang baik."
Seolah mendengar sesuatu yang konyol, Sania tertawa sinis.
"Dia orang baik atau nggak, apa hubungannya denganmu?"
"Aku berteman dengan siapa, kenapa Pak Bernard ikut campur?"
"Jangan lupa dengan janjimu." Bernard mengepalkan tangannya, hampir meremukkan tulang pergelangan tangan Sania.
Wajah Sania menjadi pucat, dia teringat kata-kata yang diucapkannya malam itu.
"Pak Bernard, tenang saja. Saya nggak akan menikah lagi. Saya janji akan hidup sendiri sampai tua, apa Anda puas?"
Saat itu seberapa tegas, sekarang teringat seberapa ironis.
Dia menatap Bernard, lalu tiba-tiba tersenyum sinis.
"Aku memang janji nggak akan menikah."
"Tapi, bukan berarti aku nggak boleh pacaran atau ... "
Dia sengaja berhenti sejenak, lalu mendekatkan diri ke telinga Bernard dan membisikkan sesuatu yang hanya bisa di

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link