Bab 94
Nadine menarik napas pelan, lalu diam.
Kalau soal tidak tahu malu, dia jelas kalah dari Arvin!
Malam itu.
Nadine menulis email ke kampus, menolak tawaran doktor langsung dari Universitas Trevora dan mulai menyiapkan berkas untuk melamar program S2 dan doktor di universitas lain.
Kalau dia menerima tawaran itu, berarti tiga sampai lima tahun ke depan dia akan terus merasa muak setiap kali mengingatnya.
Dia tidak mau belajar tapi merasa tertekan!
...
Karena penyakit Nyonya Besar Amara lebih ke psikis, Nadine sempat menjenguknya dua hari di rumah sakit. Setelah suasana hati Nyonya Besar Amara membaik, akhirnya dia diizinkan pulang.
Hari itu, Nadine berencana menjemputnya setelah jam kerja.
Tapi sebelum waktu pulang, setumpuk dokumen tiba-tiba dilempar di mejanya.
"Sebelum besok, beresin semua dokumen ini." Seorang gadis berambut ikal yang cantik berkata dengan sombong.
Nadine mengenalinya, itu adalah Citra Lestari, pegawai magang yang masuk sebulan lebih dulu darinya dan saat ini berada d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link