Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 122

Jujur saja, kalau bukan karena ingin tahu kebenaran, aku pasti sudah ikut Caroline pulang. Gadis berwajah bulat itu tersenyum padaku, "Aku mengerti. Oh, ya, Nona Vanesa. Namaku Viena Salim, staf departemen SDM. Panggil saja aku Viena." Sambil berkata begitu, dia mengeluarkan sekantong besar barang, "Aku bawa banyak barang. Coba lihat apa yang kamu butuhkan." Seperti pesulap, dia mengeluarkan foundation, lipstik, bedak, bahkan minyak angin untuk menyegarkan. Dari obrolannya, aku tahu bahwa kejadian yang melibatkan Helena sudah tersebar ke seluruh grup dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Viena terkekeh, "Nona Vanesa, kabarnya banyak orang senang kalau dia keluar. Rekan kami bilang, malam ini harus rayakan dengan makan hotpot." Aku bertanya, "Apakah dia seburuk itu?" Viena menurunkan suaranya, "Bukan benar-benar jahat. Hanya saja dia suka memanfaatkan wajah cantiknya untuk menindas karyawan baru. Banyak rekan wanita sering ditekannya dan hasil kerja mereka sering dia klaim. Rekan pria

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.