Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 179

Aku merasa benar-benar mati kutu. Aku sudah tidak bisa menjelaskan lagi. Makin aku menelaskan, malah makin kacau semuanya. Alken dengan nada dingin berkata, "Maksud Kakak Ipar adalah, dia nggak membutuhkan uangmu. Kakak, lihatlah. Kamu pacaran, tapi nggak membuat pacarmu merasa harus bergantung padamu." "Diam!" Aku tidak tahan lagi. Aku mendengus kesal, lalu berkata, "Kalau kamu bicara lagi, aku nggak akan menjual lukisan padamu!" Setelah berkata demikian, aku merasa ada yang salah. Ancaman itu ... sungguh tidak memiliki kekuatan apa pun. Alken akhirnya berhenti mengusikku. Dia tersenyum lebar, lalu berujar, "Kak, aku pergi dulu, ya. Kalian berdua bicara pelan-pelan saja." Selesai mengatakan ini, dia menundukkan kepala, lalu cepat-cepat keluar dari ruang VIP. Di ruangan besar itu sekarang hanya tersisa aku dan Rafael saja. Dia menatapku dalam-dalam, lalu berkata, "Dia sudah pergi. Sekarang kamu bisa menjelaskan dengan baik." Aku tertawa pahit, lalu menjelaskan, "Kamu sudah ditipu oleh

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.