Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 198

Sejujurnya, aku tidak terkejut ketika mendengar bahwa Austin berkelahi. Yang membuatku terkejut adalah mengapa sampai sekarang, ibunya dan Albert tidak pernah mengurusnya setiap kali dia bermasalah? Tidak ada waktu untuk berpikir lebih jauh karena aku sudah sampai di sekolah. Lalu, aku dibawa oleh petugas keamanan ke kantor guru. Saat pintu dibuka, aku melihat Austin dengan wajah memar duduk di sudut ruangan dengan ekspresi muram. Aku memanggilnya, "Austin?" Austin terkejut dan berdiri, "Kak Vanesa, kenapa kamu datang?" Setelah itu, dia terlihat menyesal dan segera berkata, "Aku lupa mematikan ponsel!" Aku cepat-cepat mendekatinya dan memeriksa lukanya. Di pipi Austin ada dua luka dan sudut mulutnya memar besar. Hatiku terasa sakit saat melihatnya. Aku mengeluarkan tisu untuk membersihkan darahnya dan berkata, "Bagaimana bisa kamu terluka parah begini? Wajahmu hampir hancur." Austin mengerang kesakitan dan menghindari tanganku. Dia berkata, "Kak Vanesa, aku baik-baik saja. Kamu bisa pu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.