Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 218

Namun, apa yang Vanesa katakan? Albert memegang erat simpul konsentris itu dan tatapan matanya dipenuhi rasa sakit. "Albert, tapi aku nggak bisa melakukan apa pun untukmu. Pakailan amulet ini. Mereka bilang master itu sangat sakti, jangan sampai amulet ini hilang ya," kata Vanesa. "Albert, aku nggak meminta kamu menjadi kaya raya di masa depan. Aku hanya ingin kamu aman dan selamat," lanjut Vanesa. Wanita bodoh itu memegang simpul konsentris dengan senyuman yang polos. Simpul konsentris itu membuat telapak tangan Albert sedikit sakit. Dia membuka tangannya, kemudian menggenggam kembali dengan erat. Celine yang dari tadi mengomel baru sadar akan keanehan Albert saat ini. Celine melihat simpul konsentris yang di tangannya dan mengejeknya, "Apa ini? Kenapa begitu kampungan?" Celine ingin mengambil dan melihatnya. Albert justru memasukkan simpul konsentris itu ke dalam saku jasnya dengan santai. Celine merasakan ada yang aneh. Tatapan matanya menjadi dingin, lalu dia berkata, "Ini yang dib

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.