Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 244

Revan menyipitkan matanya, mata burung merahnya yang sipit memancarkan rasa dingin. Dia tersenyum sambil menyahut, "Hei, orang baru. Aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Kemarilah, biar aku lihat." Aku tertegun sejenak, kemudian tubuhku mulai gemetar lebih hebat. Manajer yang berjaga segera berdiri di depanku, mengangguk dan membungkuk sambil menyahut, "Tuan Muda Revan, bagaimana kalau orang baru yang masih nggak mengerti dengan aturan ini nggak sengaja menyakitimu? Itu bukan hal yang bagus." Revan yang bahkan tidak pernah mendongakkan kepalanya, menatapku dengan setengah tersenyum dan berkata, "Kamu belum melakukan apa pun tapi bisa menyakitiku? Kemari." Dia mengucapkan kata terakhir dengan tenang, tetapi ada semacam suasana mencekam yang tidak bisa ditolak. Albert menatapku dan kegelisahan di matanya membuatku merasa situasinya makin berbahaya. Aku bergerak perlahan. Revan menatapku dari atas ke bawah, menunjukkan minat yang kurang pada sorot matanya. Dia bertanya, "Siapa namamu?"

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.