Bab 25
Aku tersenyum canggung. "Ternyata gitu. Kalau kakakku datang, aku akan bilang kalau Kak Rafael sangat baik padaku dan menyuruhnya mentraktir Kakak makan enak."
Aku berpikir sebentar dan merasa kalau mentraktir makan tidak sesuai dengan orang sekelas Rafael.
Aku langsung mengubah kata-kataku. "Nggak, aku akan menyuruh kakakku memberikan proyek bagus ke Kakak dan nggak bersaing dengan Kakak."
Tatapan Rafael menjadi dalam. "Kamu mau berterima kasih padaku dengan cara ini?"
Aku terpaku.
Rafael tertawa dan mengelus kepalaku dengan santai.
Gerakannya seperti menghibur anak kecil. "Jangan bersikap sopan kayak gini. Meski bukan karena kakakmu, aku akan membantu kalau aku tahu itu urusanmu."
Aku bertanya dengan bingung, "Kenapa?"
Rafael mengedipkan matanya padaku. "Kamu lupa? Karena aku ini Kakak Wiijenmu."
Aku benar-benar bingung.
Sepertinya Rafael tidak bermaksud untuk menjelaskannya.
Dia dan aku mengobrol sebentar lalu meninggalkan ruangan.
Aku berbaring di atas tempat tidur dengan bosan sam

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link