Bab 425
Aku sontak tertegun.
Satpam itu bergegas ke posnya, lalu kembali lagi sambil memeluk sebuah buket bunga besar dan sekotak hadiah yang dibungkus cantik.
"Nona Vanesa, tadi ada seorang pria yang sengaja menitipkan ini buat Nona."
Buket bunga dan kotak hadiah itu pasti berat sekali karena wajah si satpam sampai memerah.
Aku mengambil kotak hadiah itu dan ada sehelai kartu yang melayang jatuh.
Aku hanya membacanya sekilas, tetapi wajahku langsung memucat.
Rafael yang memiliki penglihatan tajam itu pun refleks membaca tulisan yang tertera.
"Kami kembalikan ingatan kami kepadamu. Semoga berbahagia selalu."
Rafael langsung tahu siapa yang mengirimkan semua ini hanya dengan melihat ekspresiku.
Dia mengucapkan terima kasih kepada si satpam, lalu memarkirkan mobilnya.
Setelah itu, dia membuka pintu mobil, tetapi aku masih tertegun.
"Turun," kata Rafael sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
Aku pun tersenyum kikuk kepada Rafael. "Rafael, ini ... "
Aku hendak menjelaskan, tetapi malah mendadak me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link