Bab 439
Aku akhirnya merasa agak tenang.
Namun, aku tetap bertanya dengan nada khawatir, "Bagaimana dia bisa mencarimu? Kakakku tidak akan pernah bekerja sama dengannya. Bukankah ini sia-sia?"
Rafael menatapku sambil tersenyum dan berkata, "Dasar bodoh, dunia bisnis tidak seperti yang kamu bayangkan."
Aku masih ingin bertanya, tetapi Rafael langsung berkata, "Sudah larut, istirahatlah dulu. Aku masih harus mengirim beberapa email."
Setelah mengatakan itu, dia pun mengecup keningku, lalu masuk ke dalam ruang kerjanya.
Aku hanya duduk diam di sofa sambil melihat lampu ruang kerjanya yang menyala.
Dua hari ini, aku merasa sangat berat hati. Aku bahkan tidak ada semangat untuk melakukan apa pun.
Aku merasa seperti ada seekor ular berbisa yang terus menatapku dari kejauhan.
Pada sore hari, aku pun pergi ke Grup Hudgen.
Setelah tiba di sana, aku menarik napas yang dalam sebelum masuk ke dalam.
Ketika melihat kedatanganku, resepsionis langsung menyapa, "Nona, apakah Anda sudah membuat janji temu?"
Me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link