Bab 478
Sambil membersihkan diri, aku membayangkan betapa bahagianya jika bisa tinggal di vila yang dirancang dengan cermat oleh Rafael.
Setelah selesai, Rafael baru saja menyelesaikan makan malam ringan.
Aku terkejut saat melihat dua mangkuk mie yang tampak cantik di atas meja makan. "Rafael, kamu yang masak?" tanyaku.
Rafael datang mendekat dan membantuku berdiri. "Tentu saja. Apa kamu kira aku nggak bisa apa-apa?" jawabnya.
Aku terkejut sekaligus senang.
Ternyata, bosku yang terkenal garang ini bisa memasak.
Aku melihat mie yang harum dan menggugah selera, membuatku ingin segera menyantapnya.
Dia juga membuat dua telur mata sapi, satu untuk masing-masing kami, ditambah sayuran dan udang yang menjadi favoritku.
"Makanlah, aku juga lapar," kata Rafael, sambil memberiku sumpit dan menyuruhku segera makan.
Kami berdua tersenyum, saling pandang sambil menghabiskan mie yang ada.
Setelah selesai, aku berniat mencuci piring, tetapi Rafael menghentikan tanganku, kemudian membawa semua piring dan sum

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link