Bab 662
Aku memanfaatkan momen itu untuk memberikan ciuman di dagunya yang halus dan bersih.
Aku merasa sangat senang dengan keakraban dan kegembiraan kami yang tanpa sekat, seolah kami kembali ke jati diri kami sendiri, hanya untuk bersenang-senang dan saling mendekatkan diri.
Ini adalah pengalaman baru bagiku karena aku belum pernah merasakannya sebelumnya.
Rafael akhirnya tak bisa menahan diri. Dia meletakkan bukunya dan bermain-main denganku di tempat tidur.
Aku menyadari bahwa saat kami bercanda, lengannya melindungi tulang rusukku dengan hati-hati, memastikan aku tidak terluka lagi.
Tiba-tiba, perasaan tersentuh datang begitu saja.
Aku langsung memeluknya dengan erat.
Rafael tertawa pelan di dekat telingaku. Dia berkata, "Mau jadi koala kecil?"
Aku pun berkata tanpa pikir panjang, "Rafael, apa kamu akan marah kalau aku memilih tetap tinggal di Kota Hamberlin?"
Rafael perlahan menarik tanganku, tatapannya dalam saat dia berkata, "Maksudmu ... Albert?"
Aku mengangguk pelan. "Aku tahu kamu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link