Bab 695
Aku tertegun dan perlahan-lahan menoleh.
Ternyata Evanna!
Semua kenangan buruk tiba-tiba meluap ke dalam pikiranku. Kuakui, aku merasa sangat tidak nyaman, terutama pada saat seperti ini, itu hanya menambah masalah.
Aku menatap Evanna dengan penuh perhatian.
Hari ini, dia mengenakan pakaian santai, memakai kacamata hitam besar, dan mengenakan topi olahraga.
Sejujurnya, jika bukan karena kesan mendalam yang kumiliki tentang dirinya, aku tidak akan bisa mengaitkan putri kaya yang dulunya berpakaian rapi dan anggun dengan wanita biasa yang ada di depanku ini.
Aldo segera menghalangi di antara kami.
Dia berkata dengan tergesa-gesa, "Nona Evanna, kalau ada masalah, katakan padaku saja."
Evanna berjalan melewati Aldo dan menatapku. "Nona Vanesa, bisakah kita berbicara?"
Aku mengernyit dan berkata, "Nona Evanna ingin membicarakan apa?"
Suaraku terdengar ketus dan berat.
Evanna berkata, "Nona Vanesa, aku nggak punya niat jahat. Aku benar-benar ingin membicarakan sesuatu denganmu."
Sikapnya jau

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link