Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 704

Saran Caroline untuk pergi ke kuil rasanya cukup masuk akal, dan aku pun dengan senang hati menerimanya. Namun, tiba-tiba Lina terdiam, matanya membelalak seperti melihat hantu. "Vanesa, itu ... itu suamimu ... " ujarnya pelan. Dia menunjuk dengan kaku ke arah pintu, di mana Rafael masuk dengan membawa berbagai kantong besar dan kecil. Ekspresinya antara kaget dan tidak percaya. Caroline, yang biasanya paling cerewet, hanya bisa tergagap, "Pak ... Pak ... Pak Rafael?" Rafael berjalan mendekat dengan tenang, menyerahkan sebuah termos padaku. "Minumlah dulu sebelum mulai latihan," ujarnya. Mulut Lina dan Caroline hampir jatuh ke lantai. Apa yang mereka lihat ini? Rafael, yang dikenal sebagai CEO dingin dan tak tersentuh, sekarang tampak seperti asisten pribadiku! Caroline, dengan nada penuh kehati-hatian, akhirnya memberanikan diri bertanya, "Pak ... Pak Rafael, kenapa kamu ke sini?" Rafael tersenyum tipis, ekspresinya lembut saat menjawab, "Aku datang untuk melihat istriku latihan menar

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.