Bab 85
Aku menundukkan kepala dan meremas-remas jemariku.
Melihat kekecewaanku, Caroline buru-buru berkata, "Jangan begitu. Kamu nggak lihat betapa marahnya kakakmu waktu tahu kamu diculik Albert. Kalau dikasih pisau, mungkin Albert sudah jadi daging cincang sekarang."
Suasana hatiku sedikit membaik.
Caroline lalu bertanya, "Apa rencanamu selanjutnya?"
Aku mengangkat kepala dan menjawab tanpa ragu, "Aku harus sembuh, cari pengacara, lalu menggugat cerai Albert."
Pemulihanku berjalan lancar. Lagi pula, aku hanya mengalami luka luar.
Namun, karena sebelumnya aku juga jatuh dari lantai dua dan bagian belakang kepalaku terbentur, Jordan tidak berani gegabah untuk segera membiarkanku keluar dari rumah sakit.
Aku harus menjalani pemantauan di rumah sakit, ditambah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Ketika melihatku dengan kepala dibalut seperti kue mochi, Jordan menghela napas dalam-dalam.
Aku memaksakan senyum. "Dokter Jordan, maaf merepotkan."
Jordan membetulkan sarung tangan medisnya dan m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link