Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 93

Aku bangkit dari kursi piano dan berjalan dengan anggun mendekati Rafael. Rasanya sangat gugup. Telapak tanganku berkeringat dan jantungku berdebar tidak keruan. Namun, dalam situasi seperti ini, aku tidak boleh lepas kendali, apa pun yang terjadi. Kalau sampai aku lepas kendali, bukan cuma harga diriku yang akan hancur, tetapi juga reputasi dan nama baik Rafael akan tercoreng. Begitu melihat Albert, Rafael mengangkat gelas anggurnya dengan santai, lalu menyunggingkan senyum penuh makna yang sulit ditebak apa maksudnya. Kemudian, dia memanggilku dengan lembut, "Vanesa, sini dekat aku." Ekspresi Albert yang tadinya tenang dan berwibawa seketika langsung berubah muram, lalu menatapku tidak percaya. Tepat pada saat itu, aku sudah berdiri di sisi Rafael. Rafael menyodorkan lengannya untuk kugandeng. Senyum setengah mengejek tersungging di bibirnya saat menatap Albert yang masih tertegun tidak percaya. Lalu, dia angkat bicara, "Tenang saja, Vanesa." Aku memang sedang berusaha mengendalikan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.