Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 23

Saat melihat wanita itu histeris, Wenny tidak menghindar ataupun mundur, melainkan menatap langsung ke mata wanita itu. "Kamu bilang aku nggak bermoral? Apa buktinya?" Wanita itu meronta, tetapi tidak bisa melepaskan diri. Dia hanya menatap Wenny dengan sinis. "Aku tahu wanita yang di sampingmu adalah orang kaya. Dia adalah istri CEO Grup Sondika. Sangat disayangkan, seharusnya kamu nggak memanfaatkan kekuasaannya demi menghindar dari kesalahanmu. Kamu sudah melakukan kesalahan, kenapa nggak mengaku saja?" "Apa mentang-mentang kamu adalah dokter, jadi bisa bertindak sesuka hati?" Bu Helen memerintah dengan sabar, "Kenapa diam saja?" "Cepat lapor polisi!" "Lapor polisi?" "Silakan! Silakan lapor polisi!" "Meski aku mati, akan ada banyak orang yang menuntut keadilan!" "Pembunuh bisa langsung dipenjara, tapi saat pembunuhnya adalah seorang dokter, kesalahannya hanya dianggap sebagai kecelakaan medis." "Atas dasar apa? Itu nggak adil!" Tatapan wanita itu dingin. Setiap kata yang diucapkan m

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.