Bab 120 Jangan Pernah Setuju
”Henry, apa kau baik-baik saja?”
Yvonne menjadi begitu cemas melihat Henry mencengkeram erat setir mobil. Keringatnya mulai muncul dari sudut dahinya.
“Apa kau sakit?”
Yvonne mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahinya namun sebelum tangan itu sampai di dahinya, Henry menyingkirkannya.
“Aku baik-baik saja.”
Badan Henry merosot ke kursi sambil menutup matanya.
Sedih mendapati Henry menolak untuk disentuh, Yvonne menjawab, ”Oh begitu. Tapi kamu kelihatan tidak sehat. Apa kamu ingin pergi ke rumah sakit untuk periksa?”
Yvonne masih saja resah, ia cemas akan luka punggung Henry yang terakhir kali.
“Tidak. Aku sungguh baik-baik saja.”
Henry menghela napas dalam-dalam sebelum ia melepaskannya dengan cara yang sama.
“Tapi ...” Yvonne ingin berbicara lagi ketika Henry menghidupkan kembali mesin mobilnya.
“Baiklah. Untuk sementara jangan berbicara lagi. Aku ingin ketenangan.”
“Oh.”
Yvonne langsung menurut. Ia menutup mulutnya dan berhenti berbicara.
Yvonne bahkan bernapas dengan ha

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link