Bab 193 Henry Sendirian di Kamar
Henry mengalihkan pandangannya. "Tidak!"
Sue mendesah. “Nyonya masih menolak memberi tahu kita. Beliau enggan memberitahu aku saat aku bertanya padanya sebelumnya."
"Aku pasti akan menemukannya meskipun dia tidak memberitahuku," kata Henry dengan tenang.
Sue dengan cepat mencoba menghentikannya. “Tuan, jangan gegabah. Anda masih harus mendengarkan Tuan Besar dan menahan diri untuk tidak mencari Nyonya. Nyonya marah pada Anda, dan Nyonya masih diliputi keputusasaan karena kehilangan bayinya. Jadi sebaiknya kita membiarkan Nyonya menyendiri untuk menenangkan diri."
“Masalahnya bukannya aku tak ingin membiarkannya sendirian. Tapi karena Yvonne ingin bercerai!" Henry mengerutkan kening.
Sue mengangkat bahu. “Aku tahu, tapi Anda tidak mau menyetujui perceraian itu, bukan? Jadi Anda bisa membiarkannya dan mengulur waktu. Saat situasi ini terus berlanjut, Nyonya mungkin menjadi cemas dan tidak sabar. Nanti Nyonya akan pulang mencari Anda."
Mendengar itu, Henry terdiam.
Tiba-tiba

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link