Bab 434 Surat Wasiat
"Tidak, tapi dia menekankan kalau begitu Anda mendengarkan apa yang dia katakan, Anda akan menanggapinya dengan sangat serius," Joe mengulangi apa yang disampaikan Jacqueline.
Henry mencibir dingin, "Apa yang membuatnya berpikir kalau aku akan menanggapinya dengan serius?"
Joe mengangkat bahunya. "Aku tidak tahu. Aku melihat ekspresinya dan wanita itu tampak sangat percaya diri."
"Hah!" Henry mendengus dengan jijik sambil berjalan ke pintu dan berhenti. Ia mengangkat kakinya dan menendang pintu hingga terbuka.
Orang-orang di dalam rumah itu berteriak kaget ketika pintu tiba-tiba terbuka.
Jacqueline segera pergi ke pelukan Dominic.
Dominic menepuk punggungnya untuk menghiburnya. "Jangan takut, Jackie. Tidak apa-apa, itu hanya Henry."
"Henry?" Jacqueline mengangkat kepalanya dari pelukan Dominic dan melihat ke arah pintu. Ia melihat dua sosok berdiri di sana, ada Henry dan Joe yang berdiri di belakangnya.
Jacqueline menghela nafas lega dan ia perlahan menjadi tenang.
Bu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link